Monday, April 17, 2017

Mendongeng di Kelas

Mendongeng di Kelas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Bila Anda diminta membaca, maka buku yang mana yang akan Anda pilih: ’Harry Potter’ nya JK Rowling atau ’Anna Karenina’ nya Leo Tolstoy? Saya pikir, kebanyakan orang akan memilih membaca Harry Potter yang memakai bahasa gaul yang mudah dimengerti dengan alur cerita menarik ketimbang Anna Karenina yang bahasanya ’njlimet’, cerita klasik, dan kalimatnya panjang-panjang. Menurut Bapak Her Suharyanto, salah satu pembicara di workshop “Cara Cerdas Menulis Buku Best-Seller batch XI’ pada bulan Agustus 2009 di Jakarta, sekarang ini tren bahasa untuk penulisan buku popular sudah berubah, yaitu dari bahasa baku yang pakem menjadi menggunakan gaya bahasa narative atau gaya bahasa ’mendongeng’ yang lebih fleksibel dan gaul.

Untuk tren menulis buku, gaya bahasa narative memang merupakan tren baru, penulis seperti sedang mendongeng saja layaknya. Akan tetapi bagi warisan budaya, gaya mendongeng bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak jaman dahulu kala, para pemimpin agama,
... baca selengkapnya di Mendongeng di Kelas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday, April 3, 2017

Wiro Sableng #94 : Pedang Naga Suci 212

Wiro Sableng #94 : Pedang Naga Suci 212 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : TUA GILA DARI ANDALAS

SATU

Walau saat itu menjelang tengah hari namun puncak Gunung Gede diselimuti kelapan mencekam. Langit hitam kelam ditebali awan hitam mendung bergulung. Angin bertiup kencang mengeluarkan suara aneh. Suara deru hujan deras seolah langit koyak terbelah. Udara sangat dingin membungkus puncak gunung. Ditambah dengan gelegar guntur yang sesekali ditimpali sambaran petir membuat suasana benar-benar menggidikkan.

Di tepi sebuah telaga yang terletak di puncak timur Gunung Gede, dua sosok tubuh tampak duduk bersila di tanah yang becek. Sepasang lengan dirangkapkan di depan dada. Mereka tidak bergerak sedikitpun seolah telah berubah menjadi patung tanpa nafas. Sekujur tubuh ke dua orang ini basah kuyup mulai dari rambut sampai ke kaki. Hawa dingin luar biasa membuat tubuh mereka sedingin es! Dua orang ini tidak sedang bersamadi atau bertapa karena sepasang mata mereka memandang tak ber-kesip ke tengah telaga yang airnya mengeluarkan riak seolah mendidih dan mengepulkan asap putih.

Orang di sebelah kanan adalah seorang pemuda berpakaian dan berikat kepala putih. Wajahnya tampan dan memiliki sepasang mata besar dengan pandangan tajam tak berkesip menyorot ke arah telaga.
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #94 : Pedang Naga Suci 212 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1